ENDE,jurnalntt.com| Para tokoh adat dan masyarakat Kecamatan Ndori, Kabupaten Ende, dengan tegas menyatakan menolak segala bentuk narasi politik yang bertendensi menyinggung soal Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan dalam Pilkada Serentak Kabupaten Ende pada 27 November 2024 mendatang.
Hal itu diungkapkan salah satu tokoh adat Ndori, Agus Rera dan perwakilan dari kaum ibu dari Majelis Tahlim Ipi (M.T.I) dan Majelis Tahlim Hobakua, saat mengikuti kegiatan Tatap Muka bersama pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Ende periode 2024-2029, Yosef Benediktus Badeoda, S.H., M.H dan Dr.drg. Dominikus Minggu Mere, M.Kes (Paket DEO-DO) bertempat di lapangan Desa Maubasa, Kecamatan Ndori, Senin (30/9/2024).
“Figur Bapak Yosef Badeoda bukan baru kali ini menginjakkan kaki di Ndori. Beliau sudah menyatu dan menjadi bagian tak terpisahkan dengan masyarakat di sini, sudah merasa seperti rumah dan keluarga sendiri di sini, terlepas dari faktor garis keturunan dan latar belakang Agama. Jangan biarkan politisasi SARA memecah-belah persaudaraan, kekeluargaan dan toleransi di antara kita yang sudah lama terjalin,” kata Agus Rera.
Sambil mengajak para tokoh adat dan masyarakat Ndori bersatu hati mendukung paslon Badeoda-Domi Mere (paket DEO-DO), Agus Rera menegaskan bahwa kedua figur tersebut adalah yang terbaik dan layak memimpin Ende lima tahun ke depan.
“Kedua figur ini sudah tuntas dengan urusan (pribadi, red) mereka, dan kini mau mengabdi untuk daerah dan masyarakat Kabupaten Ende. Sekali lagi, jika diberi kepercayaan memimpin Ende, Badeoda-Domi Mere bukan Bupati dan Wakil Bupati (Katolik), melainkan Bupati dan Wakil Bupati untuk seluruh masyarakat Kabupaten Ende,” tegas Agus Rera disambut applaus dari segenap Muslimin dan Muslimah yang hadir pada acara tersebut.
“Kami sudah menganggap Pak Yosef seperti keluarga kami. Beliau sangat memahami kebutuhan dan keluhan masyarakat di sini, sangat peduli dan tanpa membeda-bedakan latar belakang agama. Semoga Pak Badeoda-Domi Mere terpilih dan memimpin Ende lima tahun ke depan,” ungkap Ibu Fatima mewakili suara kaum ibu dari Majelis Tahlim Ipi dan Hobakua.
DEO-DO dan Ende Baru
Ketua Tim Pemenangan Paket DEO-DO, Heribertus Gani, dalam orasi pilitiknya menerangkan bahwa paslon Yosef Badeoda-Domi Mere (Paket DEO-DO) diusung oleh lima partai politik; yakni Partai Demokrat, Partai PDI Perjuangan, Partai Garuda, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Ummat.
“Dengan dukungan lima parpol, maka paket DEO-DO siap bertarung dan siap menang di Pilkada Ende pada 27 November 2024 mendatang,” ungkap Herry Gani.
Herry Gani optimis, dengan kolaborasi dua figur berlatar belakang politisi dan birokrat, maka spirit Ende Baru yang tertuang dalam visi-misi dan program kerja lima tahun ke depan, akan benar-benar diwujudkan di bawah kepemimpinan Badeoda-Domi Mere.
“Melalui kajian, pertimbangan dan keputusan yang matang, maka lima partai politik menyatakan mendukung Badeoda-Domi Mere menjadi Bupati dan Wakil Bupati Ende 2024-2029. Siap menuju Ende Baru bersama DEO-DO?” tanya Herry Gani disambut teriakan ‘Menang, Menang, Menan…’ oleh masyarakat yang hadir.
Calon Wakil Bupati Domi Mere, pada kesempatan itu menerangkan makna tagline ENDE BARU sebagai spirit politik DEO-DO.
“Pada prinsipnya, tagline Ende Baru merujuk pada penataan birokrasi, intervensi kebijakan (termasuk kebijakan anggaran), perubahan paradigma pembangunan serta penguatan Sumber Daya Manusia (SDM),” ungkap Domi Mere yang sarat pengalaman di dunia birokrasi itu.
Sementara soal realita kemiskinan, kesehatan dan pendidikan, Domi Mere mengatakan bahwa perlu dicek data dasar sehingga perlu kajian hingga penentuan kebijakan.
“Termasuk rehabilitasi rumah-rumah tidak layak huni, intervensi kebijakan dengan melibatan para tokoh adat (mosalaki),” ujarnya.
“Bidang kesehatan, butuh perbaikan secara bertahap, kolaborasi dengan lembaga DPRD Ende. Sedangkan bidang pendidikan, perlu kebijakan pemberian beasiswa untuk anak-anak tidak mampu. Ini salah satu upaya konkrit penguatan SDM,” imbuh Domi Mere a ysng juga kader PDI Perjuangan itu.
Secara historis, Domi Mere menerangkan bahwa spirit Ende Baru juga lahir dari permenungan mendalam dirinya bersama Yosef Badeoda.
“Semua yang belum dibuat pada pemerintahan sebelumnya dapat disempurnakan lewat intervensi kebijakan-kebijakan pembangunan lima tahun ke depan jika kami diberi mandat dan kepercayaan oleh masyarakat,” kata Domi Mere yang pernah menjabat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT itu.
Sementara itu, Calon Bupati Yosef Badeoda menambahkan bahwa salah satu tolok ukur kemajuan daerah adalah pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Jika pertumbuhan ekonomi masyarakat baik, maka hal itu akan berdampak pada sektor-sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, termasuk Pandapatan Asli Daerah. Perlu penataan dan penyediaan pasar yang mendukung aktivitas ekonomi masyarakat, juga membangun pabrik, baik skala kecil, menengah dan besar untuk mendukung ekonomi masyarakat,” ungkap Badeoda yang menyebut Ende ‘sedang tidak baik-baik saja’
Menanggapi harapan masyarakat Ndori yang bermata pencaharian sebagai nelayan dan memiliki potensi perikanan, Badeoda mengatakan bahwa jika masyarakat Ndori mampu memberikan kepercayaan dan dukungan suara kepada dirinya dan Domi Mere, maka dalam 100 Hari Kerja sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ende, pabrik es di Ndori akan dibangun.
Badeoda mengaku, dalam kepemimpinannya, semangat Ende Toleran menjadi atensi serius.
“Ada filosofi yang sering digaungkan yakni semangat ‘tiga tungku’; pemerintah, agama dan adat. Kami berkomitmen untuk memberi perhatian khusus dan mendukung pembangunan rumah-rumah ibadah dan pembangunan (penataan) rumah-rumah adat dan perkampungan adat yang menjadi ikon budaya,” komit Badeoda sembari mengajak masyarakat mencoblos nomor urut 1.
Disaksikan media ini, hadir pada acara tersebut para pengurus partai koalisi, para politisi, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan, tim kerja Paket DEO-DO kecamatan Ndori, kaum Muslimin dan Muslimah, serta undangan.(GM)