KUPANG,jurnalntt.com| Dokter Christian Widodo, calon Walikota Kupang nomor urut 5 bersama pasangannya (CSAN), membantah keras informasi yang beredar menjelang pencoblosan yang menyebut adanya dugaan politik uang dan distribusi kartu identitas relawan sebagai bentuk kecurangan, Selasa, (26/11/24).
Ia menegaskan informasi tersebut adalah sesat dan tidak akan mempengaruhi dukungan konstituennya.
“Informasi yang beredar itu hoax,” tegas Christian Widodo. Ia menjelaskan kartu yang dibagikan kepada relawannya bukanlah kartu untuk identifikasi pemilih, melainkan alat untuk memantau jalannya pemilihan dan mencegah praktik politik uang. “Itu seperti KTP untuk Satgas dan saksi kita,” ujarnya.
Dokter Christian Widodo menambahkan bahwa penggunaan kartu tersebut telah dijelaskan dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) saksi resmi yang dihadiri oleh Bawaslu Kota Kupang. Oleh karena itu, ia heran dengan komentar yang beredar yang seolah-olah menyatakan hal tersebut sebagai pelanggaran.
Christian Widodo merinci tiga fungsi utama kartu tersebut:
1. Identifikasi Relawan: Kartu tersebut berfungsi mengidentifikasi relawan pemantau di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memastikan data pemilih akurat dan mencegah manipulasi data. “Orang muda bekerja harus berdasarkan data,” tegasnya.
2. Pemantauan Politik Uang: Relawan yang memegang kartu tersebut bertugas mengawasi dan melaporkan jika ada praktik money politics dari tim lain kepada Bawaslu.
3. Identifikasi Saksi: Saksi resmi dari partai juga memegang kartu tersebut untuk membantu identifikasi keluarga yang akan mencoblos.
Christian Widodo menyatakan bahwa ia memiliki banyak kartu tersebut, bahkan juga kartu “Srikandi”. Ia juga telah mengkonfirmasi langsung kepada Ketua Bawaslu Kota Kupang, Yunior Nange, terkait dugaan politik uang yang dituduhkan kepada paslon CSAN. “Tidak ada informasi itu. Saya tanya Ketua Bawaslu, tidak ada omongan seperti itu,” tegasnya.
Dokter Christian Widodo juga menegaskan akan memproses hukum kepada oknum-oknum yang menyebarkan informasi sesat tanpa ada bukti.
Pantauan media ini menunjukkan peningkatan dukungan kepada paslon CSAN selama masa tenang. Beberapa grup WhatsApp memperkirakan CSAN berada di urutan teratas dengan persentase dukungan 27,1%, disusul paslon Jefry Adinda (24,6%), dan calon lainnya.*