KUPANG,jurnalntt.com| Badan Pengawasan Pemilu ( Bawaslu) Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar kegiatan Konsolidasi Media dalam rangka penguatan pemberitaan pada pengawasan Tahapan pemilihan serentak tahun 2024.
Kegiatan berlangsung di Subasuka Paradise pada Sabtu,9 November 2024 .
Koordinator Divisi Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu NTT, Amrunur Muh Darwan dalam sambutannya menyampaikan bahwa, lpelaksanaan kampanye sudah berjalan dan tinggal menghitung hari dan isu-isu strategis yang mungkin terjadi di tahapan yang masih ada baik itu di masa kampanye, Logistik, masa tenang maupun pemungutan suara
“Provinsi NTT berada dalam kategori rawan pelanggaran tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia di masa kampanye,” ungkap Amrunur.
Lebih lanjut dikatakan Amrunur pemetaan potensi kerawanan di Provinsi NTT pada tahapan kampanye, ada 2 yang paling rawan yaitu Politik uang dan netralitas ASN TNI Polri.
“ Selama masa kampanye telah terkonfirmasi adanya laporan dan temuan yang berkenaan dengan Netralitas ASN dan Poltik Uang terutama yang ada di tingkat Kabupaten kota maupun provinsi,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan Amrunur, distribusi logistik sudah rampung semuanya terkait surat suaranya sudah lengkap dan sudah berada di Kabupaten/Kota dan saat ini sementara dilipat kertas suara.
Sementara itu uqntuk tahapan persiapan pemungutan dan Perhitungan suara, Bawaslu sudah merekrut 9.877 Pengawas TPS untuk masing-masing TPS minus di daerah bencana Lewotobi Kabupaten Flores Timur dikarenakan situasi bencana.
Bawaslu juga mengawasi terhadap pembentukan KPPS melalui PPK, dan juga PPS serta terkait Data pemilih Tetap, Data Pemilih Tambahan serta Data Pemilih Khusus.
Amrunur mengharapkan melalui konsolidasi media pilkada dapat berjalan dengan baik.
“Sukses pemilu kemarin tidak hanya penyelenggara saja, tetapi peran media juga cukup baik dalam mempublikasi berita,” ujar Amnurur.
Amrunur juga mengajak media untuk tetap jaga indepensi dan netralitas dalam mempublikasi dan mendukung kontestasi pilkada ini dengan baik.
Di tempat yang sama Bawaslu menghadirkan 2 orang Nara sumber yakni Krisandi News Editor Kompas dan Marthen Bana Pemred Tinex Kupang untuk masing- masing membawakan materi terkait peran media dalam pemberitaan pilkada , tantangan dan cara mengatasinya, kolaborasi media dan Bawaslu yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
Pantauan media ini antusias dari seluruh peserta yang hadir dengan tanya tentang bagaimana media dan Bawaslu menjaga akurasi dan informasi berbagai fakta, mengawal keberimbangan dalam pemberitaan, pengawasan konten internet, kekerasan berbasis gender dan SARA, netralisasi ASN dan politik uang.
Hadir dalam kegiatan ini, Anggota Bawaslu NTT Amrunur Muh Darwan selaku Koordinator Divisi Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu NTT, Kepala Sekretariat Bawaslu NTT Ignasius Jani, Staf bawaslu RI, organisasi Mahasiswa ( PMII,GMKI,PMKRI) serta insan pers
.(Vir) dan Politik Uang Pada Pilkada
