ENDE, jurnalntt.com| Peningkatan Kualitas Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari transformasi Sumber Daya Pendidikan Unggul serta penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas secara berkelanjutan.
Pemerintah Kabupaten Ende melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, terus berkomitmen mewujudkan transformasi pendidikan, sejalan dengan tuntutan Kurikulum Pendidikan yang semakin dinamis dan berdaya saing.
Salah satu tolok ukur yang menentukan kualitas Pendidikan yakni sumber daya segenap elemen yang terlibat langsung dalam proses pendidikan, termasuk karakter dan kompetensi para pendidik dan tenaga kependidikan.
Dalam kerangka Berbagi Praktik Baik, lembaga pendidikan Sekolah Dasar (SD) Inpres Wolowaru 4 menggelar kegiatan bertajuk Pembelajaran Paradigma Baru, selama 2 hari sejak Kamis-Jumat (7-8/11/2024), bertempat di SD Inpres Wolowaru 4, Desa Nualise, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kegiatan yang diikuti oleh segenap tenaga pendidik SD Inpres Wolowaru 4 ini menghadirkan tiga Narasumber, yakni Juardin Jewa, S.Pd,Gr: Drs. Aurelius G.V. Dorelagu, dan Ahmad Sharir, S. Kom.
Kolaborasi Berbagi Praktik Baik
Dalam arahannya, Kepala Sekolah SD Inpres Wolowaru 4, Blasius Woda, S.Ag mengatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai wujud kolaborasi berbagi praktik baik, sehingga para tenaga pendidik perlu membuka diri untuk belajar dan menimba pengetahuan baru sesuai tuntutan Kurikulum dan perkembangan teknologi berbasis digital.
“Pada prinsipnya, ini bentuk Kolaborasi Berbagi Praktik Baik sehingga para Guru dapat menimba materi pembelajaran paradigma baru dari para Narasumber berkompeten, untuk selanjutnya dapat mengimplementasikan ilmu ke dalam tugas-tugas pokok,” ungkap Kepsek Blasius.
Kepsek Blasius berharap, kegiatan tersebut selain sebagai bekal bagi para Guru, juga dapat berdampak bagi para peserta didik pada khususnya, dan lembaga pendidikan SD Inpres Wolowaru 4 pada umumnya.
“Diharapkan kegiatan pembelajaran Paradigma Baru ini berdampak bagi peserta didik, terutama dalam mengoptimalkan kemampuan para peserta didik dengan latar belakang karakter dan kemampuan yang berbeda-beda,” harap Kepsek Blasius.
Disaksikan media ini, para peserta (Guru) tampak antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan dan materi yang dipresentasekn oleh para Narasumber.
Juardin Jewa yang membawakan materi “Pemaparan Sosialisasi Intergrasi” dan “Penyusunan RPP Berdiferensiasi” menjelaskan hal-hal penting dalam proses pembelajaran dan pengajaran sehingga para peserta didik dapat mengimplementasi modul pembelajaran sesuai tuntutan Kurikulum Merdeka, juga karakter pendidikan Abad 21.
Sementara Aurelius G.V. Dorelagu membawakan materi “Pemaparan dan Penyusunan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)” dan “Membuat Aksi Nyata Platform Merdeka Mengajar (PMM)”
Aurelius menekankan bahwa para Guru perlu memahami modul projek P5 (Tema, Topik, Dimensi, Elemen, dan Rumusan Sub-Elemen) sehingga hal itu dapat menjadi panduan penting dalam mengevaluasi Platform Merdeka Mengajar.
Sementara itu, Ahmad Sharir membawakan materi “Pemanfaatan Aplikasi Google Assesmen Berbasis Online.”
Ahmad Sharir menekankan pentingnya pengetahuan dan pemahaman oleh para Guru dalam menggunakn aplikasi Google Assesmen berbasis Online sehingga segala hal terkait pembelajaran dan pengajaran dapat di-update dengan berpedomankan digital.
Selain presentase materi, ada sesi syering, dialog dan tanya-jawab terkait pengalaman, kesulitan, hambatan dan komitmen bersama untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.