
LEWOLEBA,jurnalntt.com| Kunjungan kerja Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN RI, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd., ke Kabupaten Lembata pada Selasa, 24 Juni 2025, terpaksa dibatalkan akibat gangguan alam berupa abu vulkanik dari erupsi Gunung Ile Lewotolok dan Gunung Lewotobi Laki-laki.
Menteri Wihaji awalnya dijadwalkan tiba di Bandara Wunopito Lewoleba menggunakan pesawat Wings Air pukul 09.30 WITA. Namun, jalur pendaratan tertutup abu vulkanik, sehingga penerbangan dialihkan ke Bandara Gewayantana Larantuka.
Sayangnya, kondisi serupa terjadi di Larantuka, sehingga pesawat yang ditumpangi Menteri harus kembali ke Kupang.
Meski tidak dapat hadir secara fisik, Menteri Wihaji tetap menyapa masyarakat Lembata melalui video conference bersama Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, dalam rangkaian acara HUT ke-74 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di Puskesmas Lewoleba.
Dalam sambutannya, Menteri menyampaikan permohonan maaf dan menegaskan bahwa ketidakhadirannya di Lembata murni karena faktor alam.
Ia berjanji akan menjadwalkan ulang kunjungan ke Lembata ketika situasi memungkinkan, dan menitipkan salam serta semangat bagi masyarakat penerima bantuan makanan bergizi dan para lansia.
Terhadap hal ini, Bupati Lembata P. Kanisius Tuaq menyampaikan terima kasih atas perhatian dan komitmen Kementerian BKKBN.
Meski Menteri tidak hadir, seluruh agenda kegiatan tetap berjalan, termasuk kunjungan lapangan dan dialog bersama masyarakat.
Bupati menegaskan bahwa kegiatan ini sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam percepatan penurunan angka stunting dan pembangunan keluarga yang berkualitas.
Mewakili Menteri, Direktur Bina Keluarga Berencana Wilayah dan Sasaran Khusus, dr. Fajar Firdawati, M.KM, yang telah lebih dulu berada di Lembata, memimpin langsung kegiatan di lapangan.
Ia bersama Bupati dan Wakil Bupati Lembata serta Forkopimda, Ketua dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lembata meninjau Posyandu Lamahora Barat II, menyapa para ibu dan balita penerima program Makanan Bergizi Gratis (MBG), serta memantau pelaksanaan program Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Sidaya di Lamahora Timur.
Masih di seputaran Kelurahan Lewoleba Timur, agenda kujungan dilanjutkan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), di mana Direktur berdialog dengan petugas, mengecek fasilitas produksi makanan, serta memberikan masukan terkait kebersihan dan pengawasan kualitas bahan pangan.
Kunjungan kemudian ditutup di Puskesmas Lewoleba untuk meninjau pelayanan Keluarga Berencana dan mengikuti perayaan HUT IBI. Di titik ini, di lakukan penyerahan bantuan nutrisi bagi keluarga resiko stunting dari Badan Ambil Zakat Nasional dan bantuan pembangunan sumur bor dari Bank Mandiri untuk Kelurahan Selandoro.
Kehadiran Direktur Firdawati bersama jajaran Pemkab Lembata dan unsur Forkopimda menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah pusat dan daerah tetap berjalan solid, meski dihadapkan pada tantangan alam.
Semangat BKKBN untuk menjangkau keluarga-keluarga di pelosok tetap menyala, sebagai bagian dari upaya besar mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana keluarga menjadi pondasi utama pembangunan bangsa. (prokompimkablembata)
