Gereja Kaiserea Kota Kupang Gelar Ibadah Peringati Hari Anak Nasional Tahun 2024 Lingkup Sinode GMIT

Posted by : jurnalnt July 24, 2024 Tags : Anak , BINTANG PUSPAYOGA , DP3A

KUPANG,jurnalntt.com| Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) ke-40 tahun 2024 tingkat Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dilaksanakan di gedung Gereja Jemaat Kaisarea BTN Kolhua Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 23/ 2024.

Kegiatan dimulai dengan ibadah yang dipimpin oleh ibu Pdt. Mersy Mooy S.Th.

Dalam kotbahnya Pdt. Melcy Mooy mengatakan momentum Hari anak yang di peringati setiap tahun untuk membangun kesadaran utama bagi anak- anak. Anak sebagai berkat Tuhan setiap pribadi anak yang harus dihargai dan diperlakukan dengan baik.

“Anak- anak mendapat tempat yang utama yakni perhatian dan perlindungan untuk terus bertumbuh dan berkembang dengan baik. Kita mempersiapkan generasi yang berakhlak mulia. Refleksi yang menjadi perenungan, anak panah di tangan sang pejuang. Sang pahlawan adalah kita orangtua sebagai pemerhati anak. Kita harus menjadi contoh dan teladan yang baik,” ujar Pdt.Melcy.

Wakil Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Saneb Yohanes Ena Blegur mengatakan, peringatan HAN yang diselenggarakan oleh GMIT adalah wujud keterlibatan gereja dalam mewujudkan perlindungan kepada anak- anak.

“Wujud Implementasi konkrit dan keseriusan GMIT dalam mewujudkan kehadiran gereja yang ramah kepada anak,” terang Pdt. Saneb Blegur.

Pdt. Saneb menjelaskan Perlindungan anak adalah tugas pastoral gereja yang paling utama, Perayaan HAN melibatkan Forum anak GMIT memiliki harapan agar anak -anak dapat menemukan jati diri, tumbuh kembang terus terjaga termasuk pemenuhan hak- hak anak.

Kesempatan yang sama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Bintang Puspayoga, mengatakan, sumber daya yang paling berharga bagi suatu negara bukan tambang atau gas bumi, namun sumber daya yang paling berharga adalah sumber daya manusia(SDM), maka harus memberi investasi yang besar bagi anak- anak yang mengisi 1/3 total populasi Indonesia.

Berdasar konvensi hak anak dan undang – undang perlindungan anak, keberadaan gereja ramah anak menjadi bagian penting dalam pemenuhan hak anak dan perlindungan anak, hal ini dapat diwujudkan dalam peningkatan pelayanan gereja yang berorientasi pada kepentingan terbaik anak, seperti komitmen GMIT dalam mewujudkan gereja ramah anak.

Pentingnya pengetahuan bagi pimpinan agama tentang perlindungan anak menjadi sangat penting sehingga peningkatan peran pimpinan agama yang akan mampu mendorong peningkatan pelayanan gereja dalam pemenuhan hak anak dan melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, kerentanan dan diskriminasi.

“Apresiasi kepada pemerintah Kota Kupang atas kontribusi dalam perlindungan dan pemenuhan hak anak khususnya di kota Kupang,” ungkap Bintang Puspayoga.

Sementara itu Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (Dirjen Bimas Kristen) Kemenag RI, Levina Nahummury, mengapresiasi perayaan HAN di Kota Kupang dengan menghadirkan anak- anak dari lintas agama serta perwakilan anak dari berbagai komponen.

Momentum HAN adalah momen yang tepat untuk mengugah partisipasi seluruh komponen dalam memberi perlindungan dan berbagai bentuk penghormatan dalam menjamin pemenuhan hak – hak anak tanpa diskriminasi serta menyediakan ruang bagi anak untuk berpartisipasi dalam pelayanan dan secara aktif menyuarakan pendapatnya.

“Kehadiran anak- anak dari semua agama di HAN 2024, menjadi contoh besar yang bisa kita ambil, tidak ada perbedaan, yang ada bahwa HAN hari ini menjadi momen penting bagi anak-anak,”ungkap Levina.

Mewakili Pj Wali Kota, Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Maria Magdalena Detaq, mengatakan, perayaan HAN ke-40 menjadi momentum penting untuk memperjuangkan perlindungan dan pemenuhan hak anak dalam setiap sektor kehidupan. Meski, masih terdapat berbagai persoalan terkait perlindungan dan pemenuhan hak anak yang perlu segera ditangani seperti stunting, tingginya kasus kekerasan terhadap anak, pekerja anak dibawah umur dan anak putus sekolah menjadi pekerjaan rumah bersama untuk diselesaikan, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang menunjukkan keseriusan dalam penanganan berbagai isu terkait perlindungan.
Pemkot Kupang telah menyelenggarakan sejumlah program bantuan sosial, berupa beasiswa perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat, kelurahan ramah anak dan perempuan, satuan pendidikan ramah anak, pelayanan ramah anak di puskesmas, pusat kreativitas rumah ibadah ramah anak serta program – program penanganan stunting.

“Kami sadar untuk upaya ini, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri, membutuhkan dukungan dan keterlibatan semua pihak, sekolah, masyarakat sekitar juga lembaga keagamaan,” jelas Detaq.

1400 anak hadir dalam peringatan HAN 2024 Perwakilan anak-anak panti asuhan, anak- anak Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Difabel, anak jalanan dan anak – anak perwakilan 5 klasis (K3,K3T,K3B, klasis Kupang Barat, klasis Kupang Timur) dan per jemaat dengan mengirimkan 10 orang anak dan pendamping serta anak – anak PPA GMIT.

HAN 2024 mengambil tema “Anak Terlindungi Indonesia Maju” dengan sub tema “Suara Anak Membangun Gereja dan Bangsa” perayaan tersebut melibatkan anak- anak dari berbagai perwakilan yakni perwakilan anak lintas agama diantaranya, Hindu, Budha, Katholik dan Islam.

Kesempatan yang sama Keysa Beda Perwakilan anak Kota Kupang menyuarakan suara anak yakni: gereja yang relevan dan sesuai dengan usia anak tumbuh dalam iman dan takut akan Tuhan, lingkungan yang aman, ramah dan inklusi bagi anak- anak, pendidikan moral dan etika agar gereja dapat membantu anak – anak bisa membedakan mana yang baik dan benar, keterlibatan dalam pelayanan, dukungan keluarga dan juga gereja bisa membuat kegiatan yang menarik agar anak- anak bisa belajar, pendampingan kepada anak agar anak dapat bertumbuh dan berkembang secara spiritual, mental dan emosional.

Puncak perayaan HAN ke-40 di Kota Kupang di selenggarakan dengan meriah dan dirangkai dengan ibadah syukur singkat serta berbagai penampilan budaya yang ditampilkan oleh masing – masing perwakilan anak seperti permainan musik assambel, nyanyi solo, vokal grup, paduan suara, tarian kreasi dan ditutup dengan deklarasi stop kekerasan anak.

Hadir pada peringatan Hari Anak Nasional pejabat Walikota yang diwakili Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Kanwil Kemenag, DP3A Provinsi, DP3A Kota Kupang, Ketua Majelis Jemaat,Pimpinan Cita Madani, Child Fund,WFI dan tamu undangan lainnya.(Vir)

RELATED POSTS
FOLLOW US