Lembaga PADMA Indonesia Minta Ormas NTT Bersatu Cabut Laporan atas Romo Patris Allegro

Posted by : jurnalnt August 4, 2025 Tags : NTT BERSATU , PADMA , ROMO PATRIS ALLEGRO

KUPANGjurnalntt.com || Lembaga Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia (PADMA Indonesia) mendesak Organisasi Masyarakat (Ormas) NTT Bersatu untuk mencabut laporan polisi terhadap Romo Patris Allegro.

Desakan ini disampaikan menyusul maraknya kasus human trafficking dan kejahatan seksual di Nusa Tenggara Timur (NTT), yang ironisnya berbanding terbalik dengan sikap Ormas NTT Bersatu.

Di tengah keprihatinan atas meningkatnya jumlah korban human trafficking dan kejahatan seksual di NTT, termasuk kedatangan peti jenazah korban dari Malaysia yang ditangani oleh tokoh lintas iman dan agama, PADMA Indonesia menyoroti sikap Ormas NTT Bersatu yang dinilai kontraproduktif. Padahal, berbagai tokoh lintas iman dan agama telah bahu-membahu memberikan dukungan dan pendampingan kepada korban tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Gabriel Goa, Ketua Dewan Pembina PADMA Indonesia, menyatakan keprihatinannya atas laporan polisi tersebut. Ia menekankan bahwa tindakan Ormas NTT Bersatu justru berpotensi memicu konflik di NTT, sebuah daerah yang selama ini dikenal dengan toleransinya. PADMA Indonesia menilai, Ormas NTT Bersatu seharusnya turut berempati dan berjuang bersama melawan kejahatan kemanusiaan tersebut, bukan malah memproses hukum Romo Patris Allegro.

“Kami tidak pernah melihat Ormas NTT Bersatu ikut berdoa dan menangis atas kematian tragis anak-anak NTT yang pulang dalam peti jenazah. Mereka yang berjuang melawan kejahatan human trafficking dan kejahatan seksual di NTT tidak pernah memperdebatkan SARA, tetapi terpanggil hati nuraninya karena korban adalah ciptaan Tuhan,” tegas Gabriel Goa dalam keterangan persnya.

PADMA Indonesia mendesak Kapolda NTT untuk bijak dalam menangani laporan polisi tersebut. Mereka khawatir jika laporan polisi ini terus diproses, akan berpotensi memicu konflik horizontal seperti yang terjadi di Ambon, Poso, dan Kalimantan. Oleh karena itu, PADMA Indonesia meminta agar Kapolda NTT mempertimbangkan aspek kerukunan dan perdamaian di NTT.

Lebih lanjut, PADMA Indonesia mengajak seluruh lembaga agama, tokoh lintas iman, ormas, dan OKP keagamaan di NTT untuk berkolaborasi dan menjaga kerukunan umat beragama. Mereka berharap agar semua pihak dapat bersatu padu dalam mengatasi masalah stunting, human trafficking, dan kejahatan seksual di NTT.

“Jika Ormas NTT Bersatu tetap keras kepala dan memproses hukum Romo Patris Allegro, maka jika terjadi konflik di NTT, mereka wajib bertanggung jawab karena mereka adalah pemicunya,” tegas Gabriel Goa. Ia juga menyerukan pentingnya kolaborasi untuk menciptakan perdamaian dan keadilan di NTT, sesuai dengan semboyan “If you want peace, work for justice!”.

PADMA Indonesia berharap desakan ini dapat dipertimbangkan oleh semua pihak terkait. Mereka menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian di NTT serta fokus pada upaya bersama untuk memberantas kejahatan kemanusiaan dan melindungi korban.***

 

 

RELATED POSTS
FOLLOW US