Pertumbuhan Ekonomi NTT Masih Bertumpu pada Konsumsi, Sektor Produktif Perlu Digenjot

Posted by : jurnalnt February 6, 2025 Tags : BPS NTT , INDUSTRI , KOSMAS LANA

KUPANG,jurnalntt.com| Upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi rumah tangga dalam perekonomian suatu daerah, termasuk di NTT, perlu diarahkan pada peningkatan sektor produktif dan investasi di berbagai bidang.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) NTT, Kosmas Lana, yang didampingi Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi NTT Matamira B.Kale dalam konferensi pers yang digelar di Aula Kantor BPS NTT Rabu,5/2/2025.

Menurut Sekda Kosmas meskipun pertumbuhan ekonomi di NTT menunjukkan tren positif. Kosmas Lana menekankan bahwa pertumbuhan ini masih sangat bergantung pada sektor konsumsi, terutama konsumsi rumah tangga.

Kosmas menjelaskan upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi rumah tangga dalam perekonomian di NTT, perlu diarahkan pada peningkatan sektor produktif dan investasi di berbagai bidang.

Dijelaskan Kosmas, Konsumsi rumah tangga terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu konsumsi pangan dan non pangan.
Konsumsi pangan mencakup semua pengeluaran rumah tangga hingga kebutuhan bahan makanan pokok beras,jagung,lauk pauk,sayur dan buah,susu,makanan jadi : nasi bungkus, makanan cepat saji,bumbu dan rempah-rempah : Garam, gula, minyak goreng.

Sedangkan Konsumsi non-pangan mencakup pengeluaran rumah tangga Perumahan dan Utilitas : Biaya sewa rumah, listrik, udara, bahan bakar, Transportasi : Bensin, biaya angkutan umum, perawatan kendaraan,Pakaian dan Alas Kaki : Baju, celana, sepatu, sandal,Pendidikan dan Pelatihan : Biaya sekolah, buku, alat tulis,Kesehatan : Biaya pengobatan,Hiburan dan Rekreasi, Komunikasi dan Internet : Pulsa, paket data, langganan Wi-Fi, serta perangkat komunikasi,Perawatan Pribadi.

Di NTT, konsumsi pangan masih mendominasi dibandingkan konsumsi non-pangan, yang menunjukkan bahwa sebagian besar pengeluaran rumah tangga masih terfokus pada kebutuhan dasar. Oleh karena itu, pemerintah berupaya mendorong peningkatan konsumsi non-pangan.

Beberapa langkah strategi yang bisa dilakukan dengan: Meningkatkan Sektor Produksi dan Industri, Pengembangan Industri Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) : Mendorong masyarakat berwirausaha, Pembangunan Industri Pengolahan, Revitalisasi Industri Besar: Menghidupkan kembali industri besar,diversifikasi sumber pendapatan, penguatan ekonomi kreatif : Mendorong sektor ekonomi kreatif, Peningkatan Sektor Pariwisata : Memaksimalkan potensi wisata NTT dengan Meningkatkan Investasi dan Infrastruktur, Menarik Investor, Pembangunan Infrastruktur : Meningkatkan akses transportasi, Peningkatan Kualitas SDM dan Pendidikan Vokasi, Pelatihan Keterampilan : Mengadakan program pelatihan, Pendidikan Berbasis Kebutuhan Industri, Mendorong Pertanian dan Perikanan Berorientasi Ekspor,Peningkatan Produktivitas Pertanian dan Peternakan,perikanan,mendorong UMKM Digital : Memberikan pelatihan,Pemanfaatan E-Commerce : Memfasilitasi usaha kecil agar bisa memasarkan produk UMKM.

Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan NTT tidak lagi terlalu bergantung pada konsumsi rumah tangga sebagai pendorong perekonomian, tetapi lebih mengandalkan sektor produktif yang berkelanjutan dan berkelanjutan.

“NTT harus segera keluar dari sektor-sektor konsumsi pangan, sementara konsumsi non pangan masih jauh di bawahnya,” tegas sekda NTT Kosmas.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT saat ini tengah mengkaji langkah-langkah strategi untuk mendorong perkembangan industri di NTT. Rencana ini akan menjadi salah satu fokus utama setelah pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT yang baru. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah pengembangan industri berskala mikro dan kecil.

“Pemprov NTT berencana untuk membangun setidaknya satu industri di tingkat provinsi guna memperkuat perekonomian dan mengurangi ketergantungan terhadap sektor konsumsi. Langkah ini diharapkan dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan serta meningkatkan kesejahteraan,” pungkas Sekda NTT Kosmas Lana.(Vir)

RELATED POSTS
FOLLOW US