KUPANG,jurnalntt.com| Badan Pusat Statistik Provinsi NTT merilis Tingkat Inflasi secara y- on- y tertinggi terjadi di kota Kupang sebesar 2,17 persen dengan IHK sebesar 105.27 persen. Sedangkan Deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan sebesar 1,32 persen dengan IHK sebesar 104,16.
Hal ini disampaikan Kepala BPS NTT Matamira B. Kale kepada awak media saat jumpa pers di kantor BPS NTT Selasa,1/10/2024.
Menurut Matamira, Inflasi y-on-y September 2024 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu : kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,74 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,05 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,71 persen; kelompok transportasi sebesar 1,62 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,19 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,10 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,25 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,72 persen.
“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,11 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,79 persen. Sedangkan kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga pada bulan September 2024 mengalami perubahan yang sangat kecil atau mendekati nol,” jelas Kepala BPS NTT.
Ditambahkan Matamira, Terjadi deflasi month to month (m-to-m) Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk periode September 2024 sebesar 0,03 persen.
“deflasi year to date (y-to-d) Provinsi Nusa Tenggara Timur pada periode ini sebesar 0,09 persen” tutup Matamira B.Kale. (Vir)