PMI NTT Gelar Penanaman Mangrove dan Aksi Pungut Sampah di Oesapa Kota Kupang

Posted by : jurnalnt September 6, 2024 Tags : BAPEDAS , DLHK , MANGROVE

KUPANG,jurnalntt.com| Palang Merah Indonrsia ( PMI) NTT berkolaborasi bersama Pemerintah Kelurahan Oesapa, Mahasiswa PKL Undana, SMKN 20, Angkatan Laut, masyarakat dan BAPEDAS NTT, melakukan penanaman 200 anakan pohon mangrove dan pembersihan sampah di lokasi seputaran pantai pohon duri Oesapa, kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, Jumat, 06/09/2024.

Kegiatan ini mengusung tema “kampanye hijau dan aksi adaptasi perubahan iklim” dalam rangka menyongsong Hari Ulang Tahun (HUT) PMI Ke-79 pada tanggal 17 September 2024 mendatang.

Kadiv Pelayanan Markas PMI NTT (PIC Program SIAP SIAGA PMI Prop. NTT), Adrianus Jeharun menyampaikan sesuai pilar pertama program siap siaga program ketangguhan lingkungan khususnya konservasi di wilayah pesisir maka PMI berkolaborasi dengan mitra dan masyarakat untuk meningkatkan dan menjaga lingkungan agar tetap asri

Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan PMI terhadap pemerintah sesuai UU nomor 01 tahun 2018 tentang kepalangmerahan yang pada poin pertama menjelaskan tentang pengurangan resiko bencana.

PMI juga telah melakukan MoU dengan kementerian Lingkungan Hidup terkait program penanaman empat juta pohon mangrove pertahun yang ditandatangani Jusuf Kalla sebagai ketua PMI Pusat.

Hal senada juga disampaikan, Servas Poso, wakil sekretaris dan kepala Markas PMI NTT, kolaborasi antara PMI dan mitra menjadi sangat penting untuk sama-sama berkolaborasi mengedukasi dan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menanam dan merawat mangrove agar alam tetap terjaga.

Di tempat yang sama Kepala Seksi RHL Bayu Adrian victorino, Kepala seksi RHL menyampaikan, wilayah pesisir Oesapa termasuk Habitat manggrove selalu dilakukan kegiatan pemulihan melalui kegiatan penanaman dan pemeliharaan.

Menurutnya, gangguan kematian mangrove selain karena kerang, kepiting juga disebabkan karena sampah.

“Masyarakat diharapkan untuk menjaga ekosistem mangrove terhadap pertumbuhan mangrove yang dapat mengatasi abrasi pantai termasuk dengan tidak membuang sampah disepanjang pantai,” jelas Bayu.

Setelah pemungutan Sampah dan menanam mangrove, PMI melakukan diskusi dan sosialisasi mengenai jenis dan manfaat mangrove kepada masyarakat setempat sebagai pemilik lahan mangrove.

Nitanel bel, ketua RT 34, kelurahan Oesapa, menyampaikan apresiasi kepada PMI NTT yang telah melakukan konservasi di pesisir pantai pohon duri Oesapa.

“saya berterimakasih kepada PMI NTT yang telah memperhatikan kami masyarakat pesisir pantai dengan menanam dua ratus anakan pohon mangrove”, ungkapnya.

Dijelaskan pula, tahun 2013 pemerintah Kota Kupang pernah memberikan bantuan anakan manggrove 7.500 pohon dan tidak tumbuh kerena tanam di musim yang tidak tepat yakni bulan sebelas.

Menurutnya bulan Mey, Juni hingga September adalah musim yang tepat untuk menanam mangrove karena lautnya lagi bersahabat dan ombaknya tidak ganas agar manggrove dapat bertumbuh dengan baik.(Vir).

 

 

RELATED POSTS
FOLLOW US