KUPANG,jurnalntt.com| Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk membahas pengisian jabatan definitif di PT Bank Pembangunan Daerah NTT (Bank NTT) yang telah kosong selama enam bulan.
Pj. Gubernur NTT Andriko Notosusanto dalam jumpa pers kepada awak media Rabu, 13 November 2024 menegaskan RUPS perlu dilakukan karena pertama kebutuhan dan kedua aturan.
“ Rencana RUPS dilaksanakan hari Kamis mengingat selama 6 bulan terjadi kekosongan jabatan dan RUPS ini tidak ada kaitannya dengan Pilkada seperti yang diberitakan media selama ini,” tegas Andriko
Menurut Andriko ada tiga nama yang diusulkan yakni: Ibrahim Ima, Fred Benu dan Frans Gana .
“Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, menegaskan bahwa pengisian jabatan ini sangat penting demi stabilitas operasional Bank NTT dan bukan didasari motif politik. Organisasi Bank NTT sudah enam bulan tanpa Komisaris Utama dan Direktur Utama definitif. Untuk itu, jabatan ini harus segera diisi,” jelas Andriko
Ia menambahkan bahwa Pemprov NTT akan mengadakan tes kelayakan atau fit and proper test untuk memastikan pemimpin baru yang profesional dan kompeten.
Andriko juga menekankan bahwa kinerja Bank NTT perlu didorong untuk mencapai target modal inti sebesar Rp 3 triliun sebelum akhir Desember 2024, guna mempertahankan statusnya sebagai bank umum. Saat ini, modal inti Bank NTT masih berada di angka Rp 2,7 triliun. Jika target ini tidak terpenuhi, Bank NTT berisiko turun menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yang berpotensi berdampak pada karyawan.
“Kita tidak bisa terus-menerus mengandalkan penyertaan modal dari Pemprov NTT. Harus ada usaha peningkatan profit dan disiplin SOP agar Bank NTT mandiri dan tetap tumbuh,” kata Andriko.
Untuk mendukung pencapaian modal inti, Bank NTT telah menjajaki Kerjasama Usaha Bersama (KUB) dengan Bank Jatim, setelah sebelumnya juga mengadakan komunikasi dengan Bank DKI.
“ Bank NTT memutuskan hubungan dengan Bank DKI karena permintaan terlalu tinggi ,” pungkas Andriko.( Vir)