ENDE, jurnalntt.com| Letusan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengundang solidaritas kemanusiaan dari seluruh penjuru tanah air.
Selain menelan korban nyawa, dampak letusan gunung api Lewotobi sangat dirasakan oleh warga terdampak yang harus kehilangan tempat tinggal, harta-benda, juga berdampak pada aktivitas sehari-hari, termasuk pendidikan.
Begitu banyak jenis bantuan kemanusiaan yang mengarah kepada warga terdampak Lewotobi.
Tergerak oleh rasa peduli dan solidaritas kemanusiaan, para siswa-siswi SDK Wololele B, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, ikut menggalang donasi dengan menyisihkan jajan harian mereka.
Kepala Sekolah SDK Wololelw B, Aurelius G.V. Dorelagu, kepada media ini, Sabtu (16/11/2024), mengatakan bahwa aksi donasi untuk Lewotobi tersebut tergerak dari para siswa-siswi SDK Wololele B yang ikut terharu setelah mendengar cerita maupun menonton langsung lewat televisi dan media sosial.
“Donasi Lewotobi ini berlangsung selama 4 hari. Anak-anak menyisihkan jajan mereka dan total terkumpul sebesar Rp 635.000. Anak-anak dimotivasi untuk peduli dengan sesama yang menderita,” ungkap Kepsek Aurelius.
“Aksi donasi dan solidaritas tersebut juga merupakan wujud pembentukan karakter siswa melalui dimensi profil pelajar Pancasila yaitu gotong-royong,” terang Kepsek Aurelius.
Maria Valensia, siswi kelas 6, merasa bangga bisa menyisihkan uang jajan mereka untuk korban Lewotobi.
“Saya ikut menonton berita meletusnya gunung Lewotobi lewat televisi dan media sosial (tiktok). Kasihan dan sedih melihat anak-anak sekolah seusia saya yang harus mengungsi malam hari, kasihan mereka,” ungkap Valensia dengan nada haru.
Selanjutnya, donasi tersebut akan diserahkan ke posko seksi KPKC/JPIC Paroki Hati Amat Kudus Wolowaru, untuk selanjutnya disalurkan ke korban erupsi Lewotobi di Kabupaten Flores Timur.
