Kunjungi Adonara Barat, Menko Pratikno : Mari Jaga kerukunan Dalam Kebersamaan Karena Kita Semua Bersaudara

Posted by : jurnalnt November 26, 2024 Tags : ADONARA BARAT , FLOTIM , PJ.GUBERNUR

FLOTIM,jurnalntt.com| Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Menko PMK), Pratikno dan juga Wamendagri Bima Arya Sugiarto berkunjung ke Kecamatan Adonarat Barat, Senin (25/11) untuk melihat secara langsung lokasi pasca konflik sosial. Turut hadir pula Pj. Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid dan Sekda Flores Timur, Petrus Pedo Maran dan dihadiri ratusan masyarakat di SD Inpres Bugalima. 

Menko PMK, Pratikno dihadapan masyarakat mengungkapkan, “Kehadiran kami hari ini merupakan amanah yang diberikan oleh Presiden dan Wapres. Pemerintah juga terus berupaya agar dapat meringankan beban Bapak dan Ibu sekalian, oleh sebab itu kami mohon agar selalu menjaga kerukunan sebagai saudara satu daerah, kita semua adalah saudara setanah air. Pemerintah terus berupaya menangani hal ini,” himbaunya.

Menurutnya, sejalan dengan cita-cita Presiden dan Wapres untuk mewujudkan rakyat maju dan sejahtera, Pemerintah pusat hingga daerah bergerak cepat dalam menangani bencana alam hingga konflik sosial di Kabupaten Flotim.

“Pemerintah akan berjuang maksimal agar masyarakat terdampak bisa kembali pulih, namun ini semua tidak mungkin berjalan baik tanpa kerja sama, karena itu syarat utamanya adalah damai, bersatu, kebersamaan tetap dijaga karena kita semua bersaudara, kami mengagumi bagaimana masyarakat NTT saling menghargai dan kompak dalam keberagaman. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita bersatu,” tegas Pratikno.

Kemudian, Kepala BNPB Suharyanto mengatakan pendataan warga terdampak segera dilaksanakan oleh BNPB hingga status tanggap darurat berdasarkan SK Bupati Flotim berakhir.

“Yang paling tahu akar permasalahannya adalah Bapak Ibu sekalian, meskipun pemerintah telah berupaya menggali tetapi tentu tidak mendapat kesimpulan tepat jika tidak diselesaikan Bapak dan Ibu sekalian. Semoga ini menjadi konflik sosial pertama dan terakhir di NTT. Untuk rumah-rumah yang terdampak, BNPB akan memperbaiki atau membangun kembali asal akar masalah sudah ditemukan,” jelasnya.

Kepala Desa Bugalima, Yohanes Richardus Baka Tukan dalam sekapur sirihnya menyampaikan terima kasih atas kunjungan kerja ini. Ia menyatakan, situasi dan kondisi di Desa Bugalima sudah kondusif dan aman kemudian berharap adanya pemulihan ekonomi juga pembangunan rumah bagi warga terdampak konflik sosial.

“Untuk menyambut program makan siang gratis kami memohon dukungan pemerintah untuk membangun sumur bor sehingga bisa kami manfaatkan untuk pengairan tanaman hortikultura di pekarangan rumah. Kami juga berharap perhatian pemerintah pusat di bidang pedidikan dapat ditingkatkan dan juga ketersediaan lampu jalan di Desa ini,” harapnya

Kemudian salah seorang warga terdampak, Petrus menyampaikan, “Terima kasih kepada pemerintah dari pusat hingga daerah yang hadir dan telah mengobati luka lama pada tragedi 21 Oktober 2024. Saya bersyukur dan mengharapkan agar tapal batas diperjelas sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kami inginkan dikemudian hari,” ucapnya.

Untuk diketahui, turut dilaksanakan penyerahan secara simbolis santunan ahli waris bagi seorang warga dan santunan luka-luka bagi warga yang terdampak konflik sosial di wilayah Desa Bugalima. *

 

Menko PMK Berkomitmen Membangun Adonara, Dengarkan Aspirasi Warga Ile Pati

Usai meninjau kondisi dan situasi serta berdialog dengan warga Desa Bugalima, Menko Pratikno juga mengunjungi ke Desa Ile Pati.

Kunjungan ini merupakan bentuk / upaya membawa perdamaian atas konflik yang terjadi antara Desa Bugalima dan Desa Ile Pati serta memastikan kehadiran negara di wilayah tersebut.

“Hari ini melalui bersilaturahmi ini, kami mengharapkan dan meminta komitmen Bapak Ibu sekalian untuk menjaga perdamaian dan sekaligus kami ingin mendengarkan suara dan aspirasi dari Bapak Ibu sekalian” ungkap Beliau.

Pada kesempatan ini, salah satu isu utama yang disuarakan warga dalam pertemuan ini adalah kondisi infrastruktur jalan yang memprihatinkan. Camat Ile Pati menyampaikan bahwa baru satu kilometer jalan yang telah diperbaiki dengan dana reguler Pemerintah Kabupaten.

“Kondisi jalan yang buruk ini sangat menghambat aksesibilitas masyarakat, terutama dalam kondisi darurat seperti saat ada warga yang sakit,” ungkapnya.

Menanggapi hal ini, Menko PMK menyatakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas infrastruktur jalan di wilayah tersebut.

“Kami sudah mendengar aspirasi dari Bapak Ibu. Kami akan berusaha keras untuk memberikan dukungan bukan hanya ke Bugalima tetapi ke Ile Pati dan seluruh wilayah Indonesia. Dan Pemerintah akan berusaha keras untuk memberikan perhatian kepada setiap warga masyarakat di setiap daerah. Negara hadir, pemerintah hadir di seluruh wilayah Indonesia. Ini bukan pekerjaan yang mudah, tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin” ujar Beliau.

“Pemerintah pusat dan daerah akan bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk dalam bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan penanggulangan bencana,” tegasnya.

Selain infrastruktur jalan, warga juga menyoroti masalah kekurangan tenaga pengajar di sekolah-sekolah, terutama di sekolah swasta. Isu keamanan dan ketertiban masyarakat juga menjadi perhatian, mengingat adanya konflik yang sempat terjadi. Menko PMK menegaskan pentingnya menjaga perdamaian dan kerukunan antar warga serta memastikan akses pendidikan yang merata bagi seluruh masyarakat.

Kepala BNPB dalam kesempatan tersebut menyampaikan terkait dengan potensi banjir wilayah Kecamatan Adonara Barat, khususnya Desa Ile Pati, BNPB berkomitmen untuk membantu pemerintah daerah dalam upaya mitigasi bencana. Masyarakat diminta untuk segera menyusun data potensi bencana di tingkat Desa dan Kecamatan agar dapat segera diajukan permohonan bantuan.

“Terkait bencana alam tadi disampaikan bahwa sebagian wilayah Kecamatan Adonara Barat khususnya Desa Ile Pati itu ada potensi banjir. BNPB bisa memberikan bantuan. Nanti secara berjenjang, tentu saja saya data dari setiap desa, titik-titik mana yang punya potensi bencana. Kita tidak ingin bencananya datang dulu baru kita sibuk beraksi. Setelah pertemuan ini tolong disusun apa-apa yang menjadi potensi bencana secara berjenjang dari tingkat desa, kecamatan, dan nanti Ibu Pj. Bupati catat dan laksanakan. Mudah-mudahan dengan pertemuan ini segera ajukan sehingga di tahun 2025 paling lambat nanti bisa mendapat anggaran untuk merehabilitasi, memperbaiki, hal hal yang menjadi potensi bencana,” tegas beliau.

Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan bantuan Kemensos RI berupa uang tunai total Rp. 5.000.000 bagi masing-masing warga masyarakat yang menjadi korban serta juga bantuan lumbung sosial Kemensos RI yang diserahkan langsung oleh Menko Pratikno. *

 

 

RELATED POSTS
FOLLOW US