KUPANG,jurnalntt.com| Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, Harper Kupang mengadakan upacara bendera yang khidmat di lapangan parkiran hotel.
Upacara ini dihadiri oleh civitas akademika mulai dari Sekolah Dasar hingga Universitas Citra Bangsa yang merupakan bagian dari yayasan Citra Bina Insan Mandiri, serta jajaran manajemen dan staf Harper Kupang dengan total sekitar 500 orang, yang bersatu dalam semangat kebangsaan untuk merayakan hari yang bersejarah ini.
Upacara dimulai tepat pada pukul 08.00 WITA dengan Bapak Ir. Abraham Paul Liyanto, bertindak sebagai pembina upacara. Beliau menyampaikan pentingnya upacara bendera sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
“Sebagai generasi bangsa saat ini, bentuk perjuangan kita bukan lagi tentang berkorban darah untuk memperebutkan kemerdekaan, tetapi tentang cara kita mengisi kemerdekaan Indonesia dengan nilai-nilai Nasionalis yang positif dan bermanfaat buat Republik Indonesia”
Dalam sambutannya sebagai pembina upacara, Pak Paul Liyanto, pemilik Yayasan Citra Bina Insan Mandiri dan Harper Kupang serta selaku anggota DPD-RI Perwakilan Provinsi NTT, memberikan amanat yang menginspirasi para peserta upacara.
Dalam pidatonya, beliau menekankan pentingnya menjaga sinergi antara civitas akademik dan pekerja profesional.
“Upacara kali ini, kita menggabungkan Yayasan, Pendidikan dan dunia profesional melalui Harper Hotel agar semuanya bersinergi dan saling berdampak positif,” kata Pak Paul.
Upacara bendera ini berjalan dengan lancar dan penuh khidmat, diikuti dengan doa bersama untuk kesejahteraan bangsa dan negara. Partisipasi aktif dari seluruh peserta upacara menunjukkan komitmen Harper Kupang dan Yayasan Citra Bina Insan Mandiri dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air.
Dengan diadakannya upacara ini, Harper Kupang menegaskan kembali perannya sebagai institusi yang tidak hanya bergerak di bidang perhotelan, tetapi juga berkontribusi dalam memupuk semangat nasionalisme di tengah masyarakat Kupang dan sekitarnya.*