Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Rio Khasananda(foto Vir)
SURABAYA,jurnalntt.com. || Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Timur menggelar kegiatan capacity Building bersama Jurnalis dalam rangka mempererat kemitraan.
Kegiatan ini berlangsung tiga hari sejak 25 – 27 September 2025 di Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur ini mengusung tema “ Membangun Narasi Kredibel dan Memikat dengan Jurnalisme Berbasis data dan kebijakan terkini”.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Rio Khasananda mengatakan tujuan capacity building yakni memberikan pengetahuan,ilmu yang edukatif dan pengalaman yang menunjang aktivitas para insan pers.
Kegiatan diawali dengan pelatihan penulisan dan fotografi dalam pembuatan konten jurnalis yang dipaparkan oleh Narasumber Moses Parlindungan Ompusunggu, jurnalis The Jakarta Post dan Dokumentary Filmaker serta M. Fajar Marta,jurnalis Kompas.
Dalam arahannya Rio mengatakan kegiatan ini sangat penting di era digital dengan dominasi demografi Gen Y dan Gen Z.
Konten jurnalis dituntut untuk lebih memikat, mengikuti tren dan memuat memori kolektif dengan tetap mengedepankan kredibilitas berdasarkan data atau informasi faktual.
Lebih lanjut Rio mengatakan kegiatan edukatif ini harus memberikan dampak dan manfaat kepada Provinsi NTT, melalui sinergi media dan berbagai pihak dalam menghasilkan suatu narasi yang konstruktif.
“ Setiap pembelajaran dan beberapa lesson learned dapat menjadi referensi yang baik bagi Provinsi NTT,” ungkap Rio.
Hal ini tentunya sejalan dengan implementasi bauran kebijakan BI di daerah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, menjaga stabilisasi inflasi dan mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran.
Kegiatan hari kedua eksplorasi de Javasche Bank yang merupakan cikal bakal Bank Indonesia. Dan edukasi sinergi stabilisasi harga dengan penguatan Provitad Pertanian di Jawa Timur, dan edukasi perkembangan SP digital terkini dan QRIS.
Harapan Kolaborasi ini terus berlanjut dalam mendukung dan mengawal berbagai hal baik yang diinisiasi oleh pemangku kebijakan karena media adalah garda terdepan.
“Tidak ada kondisi sosial- ekonomi yang sempurna dan utopis tetapi semangat gotong royong dan sikap optimis tentu menjadi suatu hal yang harus terus kita galakan bersama,” tutup Rio Khasananda.( vir).
