Capaian Pembangunan NTT Dipaparkan Gubernur dalam Pidato HUT RI ke-80

Posted by : jurnalnt August 16, 2025 Tags : BPS , CAPAIAN , Gubernur

KUPANG,jurnalntt.com || Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena meyampaikan pidato pembangunan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke 80 RI bertempat di Aula Fernandes Kantor Gubernur NTT Sabtu,16/8/2025.

Penyampaian pidato tersebut dengan mengusung tema, Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.” Tema ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan seruan mendalam untuk mengingat dan menghayati jati diri bangsa yang lahir dari pengorbanan para pahlawan.

Dalam amanat yang dibacakan Gubernur NTT, Prioritas utama pemerintahan Melki–Johni adalah:

1.Makan Bergizi Gratis, investasi jangka panjang untuk menciptakan Generasi Emas 2045 yang sehat, cerdas, dan produktif sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

2. Sekolah Unggul Garuda, Sekolah Rakyat, dan revitalisasi sekolah-sekolah untuk meningkatkan kualitas SDM serta memutus rantai kemiskinan.

3. Program Tiga Juta Rumah, guna mempermudah akses hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

4. Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai tulang punggung penggerak ekonomi lokal.

Di bidang kesehatan, hadir Cek Kesehatan Gratis, Program Penurunan Tuberkulosis, dan Pendirian Rumah Sakit Berkualitas di berbagai daerah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Gubernur NTT Melki juga memaparkan sejumlah capaian makro pembangunan di NTT, Salah satu prioritas utama pemerintahan Melki–Johni adalah memperkuat peran posyandu dan kader kesehatan dalam upaya menurunkan angka stunting di NTT.

Menurutnya, dengan mengentaskan masalah stunting, maka pentingnya meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di NTT .

Melalui kerja keras kita semua, berbagai program telah dilaksanakan , antara lain:

1.Pelatihan bagi tenaga kesehatan (nakes) dan kader posyandu, dengan penekanan pada 25 kompetensi dasar kader.

2. Kampanye kesehatan tentang gizi buruk, stunting, dan penyakit menular, melibatkan lembaga keagamaan, institusi pendidikan kesehatan, dan organisasi profesi kesehatan.

3. Penandatanganan MoU antara Pemerintah Provinsi NTT dengan 8 lembaga keagamaan dan 22 organisasi profesi kesehatan.

4.Kampanye kesehatan langsung ke tokoh agama, lembaga pendidikan, organisasi profesi, serta mitra seperti TP PKK dan DWP Provinsi NTT.

5. Kerja sama dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN di mana NTT menjadi salah lokasi piloct project penurunan stunting dan kemiskinan

6.bKerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi melalui kegiatan KKN Tematik Gentaskin dengan melibatkan seluruh Perguruan Tinggi di NTT.

7. Sosialisasi melalui media elektronik, termasuk TVRI, RRI, dan radio swasta.

Upaya ini bertujuan meningkatkan ketersediaan dan kualitas SDM kesehatan di pustu/puskesmas, posyandu, dan fasilitas primer lainnya agar mampu memberikan pelayanan sesuai standar.

Menurut Gubernur Melki, Hingga Mei 2025, pelatihan telah diberikan kepada 2.640 orang, terdiri dari 2.200 kader dan 440 nakes. Selain itu, melalui kolaborasi dengan Yayasan 1000 Hari, hingga Juni 2025 kita telah meluluskan 6.323 kader tambahan.

“ Saat ini NTT memiliki 441 puskesmas dan 67 rumah sakit, namun masih banyak pekerjaan rumah, terutama dalam menekan tingginya angka kematian ibu dan bayi, serta mengendalikan penyakit seperti TBC, DBD, rabies, dan stunting,” jelas Gubernur Melki.

Untuk itu, pemerintah mendorong langkah-langkah berikut: Mewajibkan pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali bagi ibu hamil, Mendorong persalinan di fasilitas kesehatan, Memberikan makanan tambahan bagi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK), Meningkatkan kapasitas petugas kesehatan dalam layanan ibu dan bayi, Melakukan audit bersama tim ahli pada setiap kasus kematian ibu dan bayi.

Melki juga mengungkapkan Untuk penanggulangan TBC, pemerintah menggalakkan kampanye TOSS TBC (Temukan, Obati, Sampai Sembuh). Untuk DBD, langkah yang ditempuh meliputi distribusi logistik pengendalian, koordinasi lintas sektor dan instansi, serta edukasi melalui webinar, podcast, dan pertemuan langsung.

Penanganan stunting dilakukan melalui telemedicine/hotline, pendirian pusat layanan stunting, gerakan orang tua asuh bagi anak bergizi buruk, integrasi data stunting dengan program kesehatan lain, kampanye terpadu, intervensi gizi langsung, hingga penguatan posyandu modeling sebagai layanan terintegrasi.

Lebih lanjut Gubernur Melki mengatakan kolaborasi dengan PT POS Indonesia, telah melaunching Inovasi Layanan Antar Obat Ke Rumah (LOKER) dan Laboratorium Keliling (LABLING) di RSUD Prof.DR.W.Z.Johannes. LOKER akan mempermudah akses obat bagi pasien tanpa harus mengantri di rumah sakit dan LABLING DAPAT mendekatkan layanan pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat.

Sementara itu, Gubernur Melki menyampaikan penanggulangan rabies menjadi perhatian serius. Hingga Agustus 2025, tercatat 16.939 kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR), dengan korban jiwa 20 orang di TTU, Malaka, TTS, Sikka, Nagekeo, Lembata, dan Ngada.

“ Pemerintah terus mendistribusikan vaksin dan serum anti rabies ke seluruh rabies center di NTT, melatih petugas kesehatan dalam penanganan sesuai protokol, serta melakukan edukasi masyarakat agar waspada dan memahami langkah penanganan gigitan hewan penular rabies,” ucap Gubernur NTT.

Melki berujar, berdasarkan data BPS NTT kemiskinan di NTT Maret 2025 tercatat 18,60% turun 0.42% dari September 2024 sebesar 19,02%.

Tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2025 sebesar 3,23% sedikit naik 0,06 % dibanding Februari 2024, sedangkan prevalensi stunting pada 2024 berada di angka 37% (SSGI), turun 0,9 % dari 37,9% di tahun 2023.

Di sisi lain, perekonomian NTT menunjukkan tren positif. Pada triwulan II 2025 pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 5,44% lebih tinggi dibanding triwulan I yang mencapai 4,55% bahkan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12%.

“Tingkat inflasi pada Juli 2025 berada di angka 3,03% dibanding periode sebelumnya,” pungkas Gubernur Melki.(Vir)

 

 

 

RELATED POSTS
FOLLOW US