KUPANG, jurnalntt.com| Dalam rangka memperingati hari perempuan Internasional tahun 2024, Kementrian Perindustrian bekerjama dengan Badan Lembaga Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Katalia NTT mengadakan Bimbingan teknik Dan Uji Kompetensi Penata Rias Wajah Pengantin / Make Up Artis (MUA) Level III yang digelar di aula gedung citra bangsa Senin, 11/3/2024.
Bimbingan teknik dan uji kompetensi diikuti 400 orang peserta dari berbagai pelosok daerah di Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan Bimtek dan uji Kompetensi untuk penata rias wajah pengantin atau Make Up Artis (MUA) level III mulai dari tanggal 11 sampai 13 Maret 2024.
Badan Lembaga Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) adalah merupakan suatu lembaga independen untuk melayani kompetensi dan pengakuan terhadap tenaga kerja pada seluruh sektor bidang profesi di Indonesia melalui proses sertifikasi.
Menurut ketua Biro MUA DPD PAPRI NTT Dewi Lamabelawa SH semua tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja yang bersertifikasi untuk membantu agar para penata rias pengantin ataupun para Make Up Artis (MUA) diperlukan bimbingan dan uji kompetensi.
Dewi Lamabelawa SH menyampaikan para perias wajah pengantin di Indonesia harus mempunyai standar kemampuan dan sertifikat ini merupakan bukti bahwa para perias sudah lulus dan layak diuji kemampuannya.
“ Dengan adanya sertifikat ini para perias memperoleh pengakuan karena sudah ada legalitas yang jelas sehingga profesi perias tidak dihargai dengan seratus atau dua ratus ribu saja tetapi minimal ada nilai yang lebih besar yang didapatkan,” tutur perempuan cantik dan bersahaja ini.
Menurut Dewi, khusus di NTT masih kurang dihargai profesi make up artis (MUA)karena para perias merasa sudah cukup dengan hasil riasannya padahal para MUA itu harus mengupgrade diri, mempersiapkan diri untuk menambah kualitas.
“Kita akan punya nilai tambah ketika kita mempunyai sertifikat uji kompetensi sebagai make up Aris( MUA),” ungkap Dewi.
Langkah yang kami tempuh sejauh ini kami mengundang pembicara dari luar untuk menambah pengetahuan di bidang merias.
“Kita harus menjemput bola mendatangkan para perias dari pulau Jawa agar Kita diberikan ilmu bagaimana merias yang baik dan benar agar kita tidak jauh tertinggal apalagi trend terus berkembang,” ucap Dewi.
Ditambahkan Dewi para perias harus diberi apresiasi Jangan cepat merasa puas dengan apa yang ada.
“Para perias harus mempersiapkan diri dengan baik jangan cepat merasa puas dengan hasil yang ada kita harus lebih antusias mengembangkan diri.
Sementara ketua panitia penyelenggara bimtek dan uji kompetensi Evy Mauboy mengatakan kegiatan ini dalam rangka peringatan hari perempuan internasional. Karena selama ini banyak yang sudah ikut kursus tetapi tidak ada sertifikat.
“Ujian Mua itu mahal 3 sampe 5 juta ini gratis. Kepada pemerintah diharapkan peduli dengan profesi perias. Mereka dinilai Krn sudah ada sertifikat. Saya harapkan perhatian dari pemerintah di NTT. ini menjadi barometer agar bisa bersaing dengan para perias yang ada di pulau Jawa.
Harus ada perias dari NTT misalnya untuk putri Indonesia, kita harus bekerja sama dengan perancang mode sehingga dapat dipersiapkan dgn matang untuk mengikuti even nasional dan internasional.
“Kita harus punya perias sendiri dari NTT sehingga tidak perlu mengeluarkan banyak biaya kepada perias di Jawa.
Peserta yang ikut banyak dari luar,Tiles,daratan Flores,Adonara oleh karena itu kita jangan sia- siakan kesempatan yang ada. fungsikan maka kita tingkatprofesi perias di NTT hanya belajar apa adanya. Sebagai mitra pemerintah kota harus kolaborasi sehingga perias kita tidak kalah bersaing dengan yang ada di pulau Jawa.
“ kita harus menjemput bola, mendatangkan para perias dari pusat untuk bisa berbagi ilmu dengan kita yang ada di NTT karena itu lebih efisien daripada memberangkatkan peserta ke pulau Jawa dengan biaya yang begitu tinggi,” harap bunda Evy.
Saya menghimbau mari kita manfaatkan dan mendorong para perias ini untuk lebih aktiv dalam mengikuti organisasi perempuan Karana di situ ada nilai tambah serta mendongkrak usaha para perias wajah.
“Organisasi itu perlu untuk mendongkrak profesi yang ada. Saya peduli kecantikan dan budaya,” kata Evy.
Acara dimulai pada hari senin tanggal 11 Maret 2024 jam 09.00 WIB – 13 Maret 2024.
Acara tersebut dimulai dengan pembukaan oleh ketua panitia Dalam kata sambutannya beliau mengharapkan agar semua pesera bimbingan teknik ini bisa memanfaatkan kesempatan yang ada ini dengan sebaik-baiknya. Agar para perias wajah pengantin di Indonesia khususnya NTT mempunyai standar kemampuan. sertifikat ini yang merupakan sebagai bukti bahwa para perias ini sudah lulus dan layak diuji kemampuannya.
Memperhatikan arahan, ilmu dan teknik yang disampaikan oleh nara sumber agar nanti bisa mempraktikkan ilmu tersebut dan kerjasama para peserta untuk menyelesaikan latihan sampai hari terakhir.
Acara dilanjutkan dengan peragaan bagaimana cara merias pengantin dengan riasan glamour flawlesa yang disampaikan oleh perias dari pusat.
Dalam acara ini perias dibantu dengan seorang model mempraktikkan bagaimana langkah-langkah merias pengantin.
Mulai dari awal membersihkan wajah, make up dasar hingga akhirnya ke finishing riasan.
Termasuk berbagi tips dan trik dalam merias pengantin. Serta dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang aktif antara para peserta dan nara sumber. Serta sesi foto bersama antara para peserta dengan para nara sumber, model dan juga tim Asessor berpengalaman di bidang merias pengantin yang akan menguji kemampuan peserta.
Di hari uji kompetensi setiap peserta diharuskan membawa seorang model wanita yang sudah disanggul dan berpakaian pengantin.
Di mana disini mental dan kemampuan para perias dan MUA harus siap untuk menerima berbagai pertanyaan dari para asessor dan harus siap pula untuk menerima kriktik dan masukan.
Dimana ktitik dan masukan ini sangat membantu untuk para perias memperbaiki diri lagi di masa yang akan datang.
Selain itu juga peserta mendapatkan support dan dukungan penuh untuk terus belajar memperbaiki diri agar lebih baik ke depannya
Pantauan media ini acara berlangsung lancar dan sukses selama 3 hari tersebut.
Diakhir acara para peserta mendapat goody bag yang berisi berbagai alat rias dan kosmetik dari Viva cosmetik sebagai sponsor acara tersebut.(vir)