
KUPANG,jurnalntt.com| Pada November 2024, sektor transportasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami penurunan signifikan, terutama pada angkutan udara dan laut.
Angkutan Udara
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, jumlah penerbangan pada November 2024 tercatat sebanyak 2.320 penerbangan, terdiri dari 1.160 penerbangan berangkat dan 1.160 penerbangan datang.
Angka ini menurun 25,14 persen dibandingkan Oktober 2024 dan turun 26,91 persen dibandingkan November 2023.
Hal ini disampaikan kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur, Matamira B.Kale melalui pres release 2 Januari 2025.
Menurut Matamira, Bandara El Tari di Kupang menyumbang 47,28 persen dari total penerbangan, diikuti oleh Bandara Komodo di Labuan Bajo dengan 17,07 persen.
Jumlah penumpang angkutan udara mencapai 162.373 orang, turun 33,93 persen dibandingkan Oktober 2024 dan turun 28,34 persen dibandingkan November 2023. Dari jumlah tersebut, 79.804 merupakan penumpang berangkat dan 82.569 penumpang datang.
Angkutan Laut
Di sektor angkutan laut, jumlah pelayaran pada November 2024 tercatat sebanyak 7.950 pelayaran, mengalami penurunan 30,27 persen dibandingkan Oktober 2024, namun naik 66,18 persen dibandingkan November 2023.
Jumlah penumpang angkutan laut mencapai 684.180 orang, turun 3,53 persen dibandingkan Oktober 2024 berjumlah 709.250 orang, tetapi meningkat 115,16 persen dibandingkan November 2023. Penumpang terbagi menjadi 332.275 penumpang turun dan 351.905 penumpang naik.
“bulan November 2024 jumlah penumpang total terbanyak adalah Larantuka Flotim 56,93 persen, Pelabuhan Labuanbajo Manggarai Barat 18,18 persen, pelabuhan Tenau Kupang 4,49 persen dan pelabuhan Bolok Kupang 4,35 persen,” ungkap Matamira.
Jika dilihat dari presentase perubahan jumlah pelayaran bulan November 2024 dibandingkan dengan Oktober 2024 dua pelabuhan Waiwerang – Terong Flores Timur 31,64 persen.
Sedangkan jika dilihat dari perubahan jumlah pelayaran maka pelabuhan dengan peningkatan jumlah pelayaran tertinggi adalah pelabuhan Kalabahi Alor dan pelabuhan dengan penurunan jumlah pelayaran terbanyak adalah Labuanbajo Manggarai Barat 3,656 pelayaran.
Jika dilihat dari presentase perubahan jumlah penumpang bulan November 2024 dibandingkan dengan bulan Oktober 2024 dua pelabuhan dengan peningkatan tertinggi adalah Pelabuhan Waikelo Sumba Barat Daya 5,975 persen dan Pelabuhan Maumbawa Nagekeo 108,33 persen.
Faktor Penyebabp
Penurunan aktivitas transportasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kondisi cuaca dan bencana alam. Erupsi Gunung Lewotobi di Flores, NTT, pada November 2024 menyebabkan beberapa bandara berhenti beroperasi selama beberapa hari, yang berdampak pada penurunan jumlah penerbangan dan penumpang.
Pemerintah daerah dan pelaku usaha transportasi di NTT terus memantau situasi ini untuk memastikan keberlanjutan layanan transportasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna mengatasi tantangan yang ada.(Vir).
